Pra-produksi Sekuel World War Z Dihentikan

JAKARTA - Para pecinta film harus menunda menyaksikan penampilan aktor Brad Pitt di sekuel film World War Z. Hal ini karena terjadi perselisihan mengenai anggaran untuk pembuatan film itu.

Film yang arahan David Fincher dan dibintangi Brad Pitt sebagai Gerry Lane ini memang masih banyak kendala. Seperti dilansir Variety, proyek tersebut masih dalam tahap awal dan Paramount telah mencari para pemeran, tetapi pihak studio memiliki kekhawatiran dengan anggaran yang dikeluarkan.

Pihak Paramount tidak menjelaskan apakah akan kembali untuk melanjutkan sekuel World War Z ini atau ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.(Baca juga: Begini Penampakan Deadpool Kalau Jadi Anggota Avengers di Endgame ).

Film ini awalnya juga diterpa masalah anggaran pra-produksi dan biayanya melonjak lebih jauh ketika produser terkenal mengajak Damon Lindelof pada menit terakhir untuk melakukan penulisan ulang yang ekstensif pada sepertiga akhir dari proyek tersebut.

Setelah syuting selesai, film ini juga tidak seger diliris sehingga diyakini bos studio tidak ingin berakhir dalam situasi yang sama.

Eksekutif Paramount Marc Evans sebelumnya mengakui tindakan drastis diperlukan setelah pemutaran film yang membuat seluruh ruangan terdiam setelah itu.

“Itu, seperti, Wow. Akhir dari film kami tidak berfungsi. Saya percaya pada saat itu kami perlu syuting ulang,” bebernya.

“[Saya ingat berpikir] Kami akan mengadakan diskusi panjang dan signifikan untuk memperbaikinya. Saya berkata, 'Ada dua jalan untuk turun di sini. Apakah ada bahan yang dapat ditulis untuk membuat hal itu bekerja lebih baik? Untuk membuatnya masuk akal? Untuk memilikinya memiliki taruhan emosional? Dan logika alur dan semua itu? ' Dan Jalan Dua, yang saya pikir adalah jalan panjang, adalah bahwa segalanya berubah [di babak ketiga],” sambung dia.

“Jadi ketika saya memberi mereka dua jalan dan mereka terdengar lebih tertarik pada Road B - yang berarti syuting 30 hingga 40 menit tambahan film - saya seperti, 'Sejujurnya, semoga sukses menjualnya kepada Terpenting,” ujar Evans.